Yesus berkata: “Wahai kaumku, banyak kali Aku telah meminta kamu untuk menyucikan segala sesuatu kepada-Ku agar Aku dapat menjadi Cahaya bagi kamu, menuntunmu melalui kegelapan kehidupan. Cahaya adalah simbol Paskah lainnya dan banyak orang yang meninggal atau mengalami pengalaman dekat mati datang ke cahayaku untuk dihakimi. Selama hidup, kamu diserang oleh banyak hal tak diketahui yang menginterogasi kamu tentang pilihan kariermu, apakah kehidupan beragama, menikah, atau tetap lajang. Kamu juga mencari jenis pekerjaan atau profesi agar bisa mendapatkan penghasilan untuk kebutuhan dasarmu. Bahkan menemukan tempat tinggal yang terjangkau menjadi masalah yang semakin besar. Setiap langkah utama dalam hidupmu harus diucapkan doa dan didiskusikan dengan bimbinganku. Dengan berdoa kepada-Ku, Aku akan membantu menuntunmu untuk menggunakan bakti-mu sebaik-baiknya agar bisa membantu jiwamu dan orang-orang sekitarmu. Setelah kamu menetap dan telah mengambil keputusan utama ini, maka kamu mungkin dipanggil untuk membantu anak-anakmu atau orang lain dalam membuat keputusan yang benar. Memilih mengikuti-Ku dengan iman adalah keputusan hidup lainnya yang harus berada di tengah-tengah kehidupanmu. Saat Aku menuntunmu dengan cahayaku, kamu akan diberikan pengetahuan tentang cara terbaik untuk melayaniku dan tetangga-mu. Kehidupan ini berlalu, tetapi jiwamu tetap abadi. Ini mengapa keputusan-keputusan hidupmu akan membawa kamu baik ke surga bersama-Ku atau ke neraka bersama Setan. Kasih sayang, kebahagiaan, dan sukacita yang kekal hanya dapat ditemukan di surga
bersama-Ku. Benci, kemarahan, dan siksa abadi akan ditemui oleh orang-orang yang putus asa di neraka untuk mereka yang menolak mencintai Aku dan melayani Aku. Maka biarkan cahayaku menuntunmu melalui kegelapan tak diketahui kehidupan ini ke kemuliaan dan Cahaya surga. Percayalah kepada-Ku dalam segala hal, dan kamu akan mendapatkan damai dan istirahat baik di bumi maupun di surga.”
(Misa pemakaman Helen Hogan) Yesus berkata: “Wahai kaumku, selalu sulit untuk kehilangan seorang ibu dalam keluarga, dan juga sedih bahwa ingatannya mengubah kepribadiannya pada akhir hidupnya, mirip dengan ibumu sendiri. Dia telah menderita banyak di dunia ini, tetapi sekarang dia damai bersama-Ku. Dia berterima kasih kepada semua orang yang menolongnya pada tahun-tahun terakhirnya. Walaupun dia tidak bisa mengungkapkan cintanya sangat baik pada akhir hidupnya, sesungguhnya dia mencintai keluarganya, teman-temannya, dan kerabat-kerabatan dengan sepenuh hati. Dia adalah seorang wanita yang setia kepada-Ku, anak-anaknya, dan suaminya, John. Berterima kasihlah kepada Allah atas karunia hidupnya bagi semua orang yang pernah dia kenal.”