Sabtu, 17 Februari 1996

Tuan Putri muncul di hadapan saya dengan warna abu-abu biru dan mahkota duri pada Kepalanya. Dia berkata: "Putriku, mahkota ini yang kamu lihat Aku dukung mewakili Luka Mistis Hati AnakKu. Luka-luka tersebut, tersembunyi dari mata manusia, Aku terima dengan senang hati untuk meringankan bebanNya. Dia sudah terlalu luka. Luka mistis itu disebabkan oleh jiwa-jiwa yang berhatikurang setia. Dari satu sisi mulut mereka keluar pujian dan dari sisi lainnya, kufur dan perkataan bertentangan dengan Cinta Suci. Hati-hati tersebut adalah hati yang memilih-milih perintah mana saja yang akan dipatuhi dan hukum Gereja manakah yang layak untuk diikuti. Mereka melihat diri mereka sendiri dalam cahaya sombongnya sebagai orang-orang yang mencintai dan setia."

"Mereka berdoa dan berkata kepada AnakKu bahwa mereka mencintainya, tetapi kemudian menyalahkannya. Aku memakai mahkota ini karena Cinta Suci - Cinta Suci yang tak pernah padam - untuk meringankan penderitaan Kasanaku Yesus, Firman Yang Kejadian."