St. Francis de Sales berkata: "Segala puji bagi Yesus."
"Aku ingin menggambarkan kepada kamu kualitas-kualitas seorang pemimpin yang baik. Pemimpin seperti itu tidak pernah menggunakan posisi dirinya untuk menentang hak-hak orang lain. Seorang pemimpin yang baik tidak mencari keuntungan sendiri; apakah lebih banyak kekuasaan daripada yang seharusnya, keuntungan material, atau reputasi yang mengembang. Kebajikan dan Cinta Suci adalah atribut paling penting dalam hati setiap pemimpin. Jika kedua kebajikan ini ada, maka dia memiliki dasar kepemimpinan yang baik."
"Ketika kebajikan dan Cinta Suci hilang, dasar untuk penyalahgunaan kekuasaan telah ditanam. Pada saat itu orang dalam posisi pemimpin tidak adil, tetapi egois. Hal ini membuka pintu bagi diktator atau, paling sedikit, ketidakpekaan terhadap kebutuhan pengikutnya."
"Kepemimpinan yang peduli dan sensitif menggalang pengikut setia dan kesatuan. Pada saat itu gembala dilihat oleh kawanan sebagai jujur dan dapat dipercaya. Pemimpin yang egois, yang cemas menjaga wilayahnya tanpa memperhatikan keadilan, mempromosikan disunity di antara semua."
"Aku berkata hal-hal ini karena kepemimpinan baik sangat langka di dunia hari ini. Kamu harus tahu apa yang harus dicari. Pemimpin-pemimpin yang mencoba menghancurkan kebaikan, tidak bekerja dengan kebaikan umum [umum] dalam pikiran mereka. Seperti yang telah dikatakan kepada kamu, kebaikan tidak dapat menentang kebaikan. Pada hari-hari ini, terlalu banyak otoritas demi otoritas dan bukan kepemimpinan untuk kesejahteraan umum masyarakat."
"Dunia membutuhkan Pesan ini."
Baca Titus 1:7-9
Sebagai pengurus Allah, seorang uskup harus tidak bersalah; dia tidak boleh sombong atau mudah marah atau pemabuk atau kejam atau tamak akan keuntungan, tetapi ramah, pencinta kebaikan, pemberani diri sendiri, lurus, suci, dan berdisiplin diri; dia harus teguh dalam firman yang pasti seperti yang diajarkan, sehingga dia dapat memberikan petunjuk tentang ajaran yang baik dan juga menentang mereka yang bertentangan dengan itu.