Maureen mengatakan ke Jesus bahwa dia sangat merindukan Ibunya datang dan berbicara dengan umum. Dia menjawab: "Zaman itu sudah berlalu, tetapi penghormatan dan perhatian yang kamu berikan kepada Ibuku, sebenarnya telah membawa kamu kepadaku."
"Nyala api Hatiku adalah Cinta Ilahi. Ini adalah kesempurnaan. Ini adalah persatuan. Api ini adalah Kerajaan Kehendak Tuhan yang Kudus. Ini adalah Yerusalem Baru."
"Kembali lagi, Aku menarikmu ke dalam saat sekarang. Dalam saat ini, sadarlah tentang kesucianmu. Serahkan hatimu kepadaku. Betapa ku inginkan itu! Dalam saat sekarang terdapat setiap karunia yang kamu maukan, setiap kebajikan, dan segala berkat. Yang diperlukan hanya penyerahan percaya diri - 'ya' mu."
"Kepercayaanmu, anak kecilku, adalah semuanya. Jiwa yang mencintai Aku, mempercayai Aku. Oleh karena itu, jiwa percaya pada KasihKu. Dia mengampuni dirinya sendiri dan orang lain, sehingga tidak ada halangan antara kami."
"Jiwa yang menyerah kepada keraguan dan takut menjauhkan diri dari Aku. Yang demikian telah kehilangan realitas saat sekarang. Yang demikian terlalu menyayangi dirinya sendiri tanpa alasan."
"Aku inginkan hati yang bebas. Lalu Aku dapat mengisinya dan membentuknya sesuai kebutuhan-Ku. Kebutuhanku, anak kecilku, selalu dan terutama adalah cinta. Cintailah Aku! Oh, betapa ku ingin itu! BerkatanKu akan meliputi kamu. Janganlah merindukan apa pun kecuali Aku. Aku akan memberikanmu segalanya."